Bitung, Bunaken.Co.Id-Cuaca extrem masih berpotensi menerjang Sulawesi Utara khusunya di daerah Kota Bitung.

Hal ini disampaikan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung Ricky Daniel Aror ketika dikonfirmasi media ini, Sabtu(16/01/2021).

7
Foto: Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung

“Analisis streamline ketinggian 3000 feet pada tanggal 16 Januari 2021 jam 00 UTC menunjukkan bahwa terdapat pusat tekanan rendah (1003 hPa) di Australia bagian Utara,” tulisnya dalam pesan WA.

Aror juga menambahkan, adanya gangguan cuaca tersebut menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin (shearline) dan konvergensi di sepanjang wilayah Laut Sulawesi bagian Utara.

“Fenomena sinoptik tersebut menyebabkan pertumbuhan awan konvektif sangat intens di seluruh wilayah Sulawesi Utara, sehingga mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dalam durasi waktu yang lama,” ungkapnya.

6
Foto: (istimewa) Peta Analisis Angin

Lanjut Aror, kelembapan udara relatif untuk wilayah Sulawesi Utara dari analisis BMKG tanggal 16 Januari 2021 jam 00 UTC, menunjukkan RH untuk lapisan bawah (850 mb – 500 mb) angka > 90 %. Hal tersebut menunjukkan udara di atas wilayah Sulawesi Utara relatif sangat lembab sehingga mendukung pembentukan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah tersebut.

“Analisis citra satelit produk Himawari-8 EH (enhanced) pukul 01.00 UTC – 06.00 UTC menunjukkan warna putih hingga merah, hal tersebut menunjukkan bahwa suhu puncak awan yang sangat dingin sehingga pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus penyebab hujan lebat semakin besar,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta ditunjang data prakiraan cuaca yang digunakan dalam operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Aror menjelaskan kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Utara masih di liputi awan-awan konvektif untuk beberapa hari ke depan.

“Masyarakat diharapkan mewaspadai bencana hidromoteorologi yang berpeluang terjadi seperti curah hujan tinggi, tanah longsor, banjir, angin kencang, dan gelombang tinggi,” tutupnya. (Cal)