oleh

Ini Kronologi Aksi Gerakan KOPRA Sulut Yang Berujung Ricuh

Manado, Bunaken.co.id – Gerakan Kolektif Perjuangan Rakyat Sulawesi Utara (Gerakan KOPRA Sulut) menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, terkait dengan anjloknya harga kopra, Senin (26/11/2018).

Diketahui masa aksi tergabung dari berbagai organisasi diantaranya LMND SULUT , HMI DIPO Cab Minahasa, HMI DIPO Cab Manado, HMI MPO Cabang Manado, GMKI Cabang Manado, PMII Cabang Manado, FKMMU Minahasa, MAHKOTA MANADO, HPMS SULUT, PMHU SULUT, FIGMS.
Berkumpul di Lapangan Tikala Manado pada pukul 09.00 pagi Massa aksi yang berjumlah 217 orang ini Kemudian melakukan long march menuju Kantor DPRD Sulut pada pukul 11.00 dan sampai di Kantor DPRD pada pukul 12:30.
Aksi dimulai pukul 12:35 di Pimpin Jendral Lapangan Zulfikar Langkara.

Perwakilan Pimpinan serta anggota dari berbagai organisasi ekstra kampus dan juga Paguyuban menyampaikan Orasi Politiknya.
Di tengah berlangsungnya aksi terjadi gesekan massa aksi dengan pihak kepolisian kurang lebih 3 kali. 5 orang masa aksi atas nama Mesak Habari (LMND), Riko (GMKI), Pradit (HMI), Brayen, Erik, menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi dan juga dari pihak kesektariatan DPRD yang di Pimpin langsung oleh Sekretaris Dewan Bapak Bartolomeus Mononutu saat terjadinya bentrok.

Gesekan berhasil di redam setelah terjalin komunikasi perwakilan masa aksi dengan pihak kepolisian, aksi di akhiri dengan pembacaan pernyataan sikap dan tuntutan oleh Jendral Lapangan atas Nama Alvian Tempongbuka Pada pukul 16:40 sore.

Massa aksi membubarkan diri dan membawa 1 kertas pernyataan sikap dari pihak DPRD sebagai bentuk desakan kepada pemerintah Sulawesi Utara untuk mengambil sikap terkait dengan anjloknya harga kopra. Dan kemudian kembali ke lokasi polling kampus Unsrat Manado pukul 18.20 WITA.(**/ffw)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed