Manado, Bunaken.co.id – Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Selasa (18/11/2025), secara resmi menyelenggarakan Mapalus Expo 2025 dengan tema besar ‘Panen Raya Berdikari Semesta untuk Bela Negara’.
Acara akbar yang dipusatkan di Auditorium Prof. Ruddy Tenda ini menandai komitmen Polimdo dalam menampilkan inovasi vokasi yang berfokus pada pembangunan daya saing generasi muda dan menjawab tantangan kebangsaan.
Expo ini tidak hanya sekadar pameran, tetapi menjadi panggung nyata bagi karya-karya mahasiswa dan dosen.
Kepala Subbagian Tata Usaha pada Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Aris Winarna, S.E, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Polimdo.

“Hari ini langkah luar biasa. ‘Panen Raya Berdikari’ adalah program kampus yang memiliki dampak kepada masyarakat, bukan sekadar publikasi di jurnal,” tegas Aris Winarna.
Ia menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab terhadap aspek ekonomi. Ia menyebutkan sejumlah inovasi yang telah dikembangkan Polimdo, seperti mesin pengolah gula semut, proses ikan cakalang, dan pencacah plastik.
“Inovasi ini menjadi bukti nyata kontribusi kampus pada perekonomian lokal,” terang Aris Winarna.
Aris Winarna juga menyoroti pentingnya nilai ekonomis dari setiap produk yang dihasilkan melalui Program Berdikari.
“Mari menciptakan bersama suatu produk,” ajaknya.
Ia kemudian memberi contoh mengenai promosi produk di Bandung yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, di mana produk yang dikembangkan dengan anggaran tertentu harus dipikirkan harga jualnya.
“Harus berpikir nilai ekonomis suatu produk. Mudah-mudahan program Berdikari Semesta di sini akan terus berlanjut di tahun mendatang,” tutupnya, berharap Mapalus Expo dapat menjadi katalisator bagi inovasi vokasi yang berkelanjutan.
Sementara Direktur Polimdo, Dra. Maryke Alelo, dalam sambutan menekankan peran penting Polimdo dalam memajukan masyarakat. Ia menyoroti bahwa karya jurnal tidak boleh hanya berhenti di ranah akademis, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk fisik yang membantu dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu bukti nyata keberhasilan Polimdo adalah kontribusi mereka terhadap Desa Budo, Kabupaten Minahasa Utara. Setelah menerima hibah dari pemerintah Inggris, bantuan yang melibatkan mahasiswa dari fakultas pariwisata, teknik elektro, teknik sipil, dan akuntansi berhasil memajukan BUMDES Desa Budo.
“Potensinya luar biasa. Dua tahun lalu (Desa Budo) masuk 10 besar desa anugerah wisata. Sekarang bisa tunjukkan kemandirian,” ujar Direktur Alelo, bangga.
Polimdo juga menunjukkan komitmennya terhadap penyelamatan lingkungan dengan mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang dapat diolah menjadi produk bermanfaat.
Puncak acara akademik adalah Kuliah Umum Inovasi Vokasi untuk Bela Negara yang disampaikan oleh Dr. Chantarina Muliana Girsang, SH, SE, MH, Plt Irjen Kemdiktisaintek.
Selain itu, ajang ini turut dimeriahkan dengan serangkaian kompetisi yang mengasah kreativitas dan daya saing mahasiswa, di antaranya Lomba Speech dan Pitching
Biztech Talk, Lomba Fotografi dan Videografi, serta Festival Kreativitas Mahasisw
Polimdo Expo juga meluncurkan sosialisasi dan promosi dengan visi ‘Kampus dari Lokal jadi Global, bangun masa depan bersama Polimdo’. Dengan bangga, Direktur Alelo menyebutkan bahwa Polimdo kini telah mencapai ranking 1386 dunia.
“Menunjukkan keseriusan untuk mengambil bagian dalam upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan ekonomi masyarakat secara global,” terang Maryke Alelo. (Jerry)

Tinggalkan Balasan