Bunaken.co.id.- Badan Kerja Sama Gereja – Lembaga Kristen Indonesia (BKSG-LKI) dan KIPRA (Kita Prabowo) menggelar ibadah Natal Nasional yang diselenggarakan di Gereja Bethany Wanea Plaza Manado, Rabu, 8 Januari 2025.

Acara yang dihadiri oleh ribuan jemaat dan berbagai perwakilan lembaga Kristen dari seluruh Indonesia ini menjadi ajang penting untuk meneguhkan kembali komitmen BKSG-LKI dalam memperkuat kerjasama antar umat beragama serta dengan pemerintah demi kemajuan bersama.

Ketua Umum BKSG-LKI, juga sebagai Ketua Umum Kipra, Pdt. Dr. SM Ferdinand Watti, dalam sambutannya mengungkapkan tiga kata kunci yang menjadi dasar perjuangan organisasi antara lain, BKSG-LKI berkomitmen menjadi “Problem Solver” atau pemecah masalah dalam menghadapi isu-isu sosial dan keagamaan yang belum terselesaikan dengan baik.

Kedua, Pdt. Dr. Watti menegaskan pentingnya peran BKSG-LKI sebagai “Mitra Pemerintah” dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan umat, khususnya umat Kristiani.

Dan ketiga, ia menggaris bawahi pentingnya “Sinergitas dan Kolaborasi” antara gereja, lembaga Kristen, dan masyarakat luas.

“Organisasi ini ingin menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai pihak untuk mencari solusi yang bermanfaat bagi umat,” ujarnya.

Menurutnya, tanpa kerja sama yang solid, tujuan bersama untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi umat Kristiani akan sulit tercapai.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, H. Ulyas Taha, yang turut hadir dalam ibadah tersebut saat memberikan sambutan mewakili pemerintah menyampaikan, apresiasi tinggi terhadap peran aktif BKSG-LKI dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama, serta kontribusinya dalam memperkuat sinergi antara gereja dan pemerintah.

“BKSG-LKI telah menunjukkan peran penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Kami sangat menghargai kontribusi organisasi ini dalam menciptakan hubungan yang lebih baik antara gereja dan pemerintah. Sinergi ini sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan umat, terutama dalam memperkuat kehidupan beragama yang damai,” ujar H. Ulyas Taha.(*)