Manado, Bunaken.co.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Apel Siaga Pengawasan Kampanye pada Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara tahun 2024 di Kantor Bawaslu Sulut Jalan Sam Ratulangi, Rabu (25/9/2024).

Apel siaga dipimpin langsung Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh didampingi Komisioner lain yaitu Erwin Franklin Sumampouw. SP., MAP dan Zulkifli Densi, S.Pd., MH dan Kepala Sekretariat Bawaslu Sulut, Aldrin Christian dan jajaran.

Dalam sambutannya Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh menyampaikan agar berjalannya penyelenggaraan Pilkada di Sulut, masyarakat sama-sama berkomitmen untuk mewujudkan pemilihan yang adil.

“Ini untuk mewujudkan pemilihan yang bermartabat dan berbudaya tanpa adanya ujaran kebencian, tanpa adanya hoax. Saya mengajak untuk kita sama-sama berkomitmen menjaga sulut yang adil dan damai, tentunya ini untuk kepentingan penyelenggara pemilihan,” kata Mewoh.

Ada tiga (3) catatan penting Bawaslu, pertama upaya melakukan pencegahan yang dimaksud terjadinya pelanggaran kampanye. Dalam rangka apel siaga Bawaslu Sulut, tentunya Bawaslu ingin memastikan kesiap siagaan seluruh jajaran baik di tingkat kabupaten/kota, di tingkat kecamatan, di tingkat kelurahan/desa melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kampanye.

“Kita jadikan ini sebagai upaya untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi, baik dalam proses pelaksanaan dan kesiagaan. Ini untuk memastikan bahwa seluruh pelaksanaan kampanye berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yg ada. Dengan terlaksana pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, serta Bupati dan wakil Bupati, serta Walikota dan wakil Walikota di 15 kabupaten/kota,” ujar Mewoh.

Catatan yang kedua kata Mewoh mendeskripsikan kepada seluruh jajaran pengawas agar berkoordinasi, membangun komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Prioritas utama tetap menjaga ketertiban keamanan Pilkada, agar berjalan dan tetap terjamin.

“Sehingga memberikan rasa nyaman bagi seluruh warga masyarakat Sulut yang akan mengikuti pesta rakyat Pilkada serentak tahun 2024,” terangnya.

Adapun catatan yang ketiga disampaikan kepada seluruh jajaran dan para pengawas pemilihan dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan seluruh kelurahan/desa di Sulut untuk terus melakukan edukasi, dengan menjadi pemilih yang baik, yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan cita-cita dalam menentukan pilihannya.

“Upaya-upaya politik ini agar dilakukan secara pasif kepada seluruh elemen masyarakat. Saya juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh jajaran pemilu pasangan calon, dan peserta pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, Walikota dan wakil Walikota agar terus bertoleransi dan membangun kerukunan yang sudah terbangun di Sulut,” ungkap Mewoh.

Ia juag menambahkan, agar masyarakat Sulut terus menjaga kerukunan, meskipun memiliki pilihan yang berbeda-beda. Pilkada bukanlah ajang untuk menciptakan perpecahan tetapi adalah wadah untuk mencari aspirasi dengan cara yang baik, dan santun.

“Dimana undang-undang pilkada tentang pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, termasuk tentang prinsip demokrasi, kedaulatan rakyat, transparansi ini mengandung makna bahwa setiap proses pilkada tujuannya adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,” jelas Mewoh.

Selanjutnya Mewoh mengajak semua masyarakat Sulut, agar terus berdoa untuk bangsa Indonesia ini, khususnya di Sulut agar Pilkada pada 27 November 2024 nanti berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk masyarakat.

“Semoga Tuhan memberkati setiap langkah kita bersama. Bersama rakyat awasi Pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan. Tuhan memberkati kita semua,” tutup Mewoh.

Turut hadir di giat itu yakni, Ketua KPU Sulut, Kapolda Sulut, Kejaksaan Tinggi, TNI, Paslon Drs Steven Octavianus Estefanus Kandouw dan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Alfret Denny Djoike Tuejeh
(**/Fer)