Bitung, Bunaken.co.id – Bertempat di ruangan VVIP, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Meiva Woran SH MH bersama Asisten III Benny Lontoh menerima Kunjungan Panitia Pusat dalam rangka evaluasi persiapan Festival HAM yang terdiri dari Rumadi Ahmad – Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, Prof. Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ari Wibowo – Program Officer bidang HAM dan Demokrasi INFID, Gatot Ristanto, S.H, M.M -Kepala Biro Hukum Hubungan Masyarakat dan Kerja sama, KOMNAS HAM

Kepala.Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Meiva Woran SH.MH atas nama pemerintah kota Bitung Walikota Bitung Maurits Mantiri bersama Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan yang di berikan pada kota Bitung, dimana dapat di percaya untuk menyelenggarakan festival HAM
“Tentunya kami siap untuk mensukseskan festival ini, kami juga berharap dengan kedatangan panitia dari pusat dapat memberikan masukan masukan saran dalam suksesnya acara festival HAM di kota bitung 29-31 juli 2023,” ujar Woran

Sementara itu Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Rumadi Ahmad saat di wawancarai awak media mengungkapkan kota Bitung di pilih dari 15 kabupaten yang ada di sulut menjadi tuan rumah festival HAM ke 10,
” kami melihat kota bitung salah satu wilayah yang memiliki data data indeks toleransi kerukunan beragama pada umumnya sulut yang menjadi papan atas, tidak ada daerah yang tidak mempunyai masalah tapi bagaimana pemerintah itu hadir di tengah tengah untuk menyelesaikan masalah,” ungkap Rumadi Ahmad

Rumadi juga mengatakan Tim panitia hadir di kota bitung untuk mengecek kesiapan teknis baik pada hari H festival HAM ke 10 yang akan di gelar 29-31 juli serta pra ivennya ,
“Harapan kami pada Festival HAM ini, pertama, kita ingin menjadikan isu HAM menjadi konsen kita bersama, kedua kami ingin mengajak semua aparat pemerintah, terutama pemerintah daerah itu mempunyai pemahaman dan konsen tentang isu-isu HAM dengan perspektif yang luas dan ketiga pemilihan satu tempat juga ada dimensi apresiasinya. Jadi kita memilih Bitung sebagai bentuk apresiasi penghargaan karena dari data-data selalu peringkatnya selalu baik” kata Rumadi.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum Hubungan Masyarakat dan Kerjasama, Gatot Ristanto, SH, MM juga menyampaikan bahwa dari festival ini pihaknya mendorong bagaimana HAM ini bisa menjadi pedoman didalam proses pembangunan berbasis hak asasi.
“Artinya bahwa daerah harus bisa melindungi, menghormati, memenuhi dan juga menegakan hak asasi di dalam pelaksanaan Undang-undang,” terang Ristanto
Ari Wibowo SKPm, MSc, Infid Program untuk HAM dan Demokrasi dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa kalau dari Infid sendiri, untuk esensi festival HAM, insisiator Infid sejak 2014.
“Jadi pada waktu itu Infid mendorong bagaimana kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah daerah dalam pemajuan Kabupaten Kota yang kebijakannya berbasis HAM,” ungkapnya
( Jw)
Tinggalkan Balasan