oleh

Menakar Nilai Nilai Filosofis dalam Musik Kolintang

Tomohon,bunaken.co.id – Bertempat dicafe Rogs sreko kelurahan momongan kecamatan Tomohon Tengah, dilaksanakan launching dan bincang bincang buku suport Komunitas Baca Tulis Tomohon (KBTT) dan pegiat Filsafat seni, pemerhati seni dan budaya minggu (19/11/2017) menghadirkan pembicara Ahli Filsafat, Juga Ketua Tim Filsafat Universitas Katolik De La Sally Manado Dr.Valentine Lumowa.
KBTT

Pada kegiatan bincang bincang dan Launching Buku karya AmbrosiusM.LohoMFil mengatakan sebagai manusia semakin terbuka terhadap nilai nilai modern, dan nilai universal yang bisa menjadi patokan Harmoni, keselarasan, kebersamaan, karakter, sejalan dengan ajakan untuk memahami dengan benar apa sebenarnya kebudayaan dan bagaimana sikap ditengah arus globlasisasi (modernitas) salah satu tradisi budaya minahasa amat kaya dengan nilai universal, Musik Kolintang mampu menembus peradaban batas batas globalisasi.
Kolintang Lembean

“Misi Penulis jebolan Pegiat Filsafat seni budaya Sulut menunjang musik tradisional Kolintang, buku dari Ambro diharapkan menjadi bagian dari usaha menjadikan kolintang sebagai warisan budaya tak benda (Inheritage culture) diUNESCO, dalam Konteks ini pengenalan dan pengembangan nilai nilai universal budaya termasuk musik Kolintang harus terus diperkenalkan, mengembangkan, menjaga, agar budaya mampu menembus batas peradaban globalisasi.” Jelas Ambro
Kolintang Mazani

Karya tulis Ambrosius Loho, adalah sekumpula artikel esai penulis selama kurun waktu 2014/2016, yakin bisa menjadi cermin untuk konteks universal indonesia sejatinya, yang dibagi menjadi dua bagian besar adalah yang pertama, merefleksikan seni kolintang yang adalah warisan budaya nenek moyang dalam refleksi yang muncul, bukan membicarakan perkembangan musik kointang, melainkan mengangkat sisi positif berupa refleksi filosofi dibalik berkesenian kolintang, mendapatkan makna lebih dari sejarah, kolektif, yang kedua, penulis mencoba transformasi budaya, mengangkat ide, gagasan, sikap, prilaku, kebiasaan, dalam tradisi minahasa dapat diperkaya.
TurambiVernando

Gaya Modern dalam penggarapan musik kolintang (Arrangement, style, genre) sebagai bukti ‘yang tradisional’ selalu membuka diri pada yang modern. Steve Tuwaidan ST menuturkan balutan ketradisionalan dalam bermusik kolintang terkait dengan macam hal,dalam perkembangannya mendesak untuk dimodernkan.
FB_IMG_15110798658124537

“Dengan mengikuti standart pasar nasional, perlu dibalut dengan unsur modern, statistik menunjukan bahwa generasi muda minat terhadap berisik meningkat pesat. Kurun Waktu5?10tahun terakhir, terbukti 90persen ajang yang diselenggarakan Persatuan insan Kolintang Nasional, maupun Institut seni budaya Sulawesi Utara dikuasai orang muda ketertarikan muncul karena dimasukanya unsur modern dengan penggarapan musik kointang.” Imbuh Tuwaidan

Dr.ValntinoLumowa, pada kesempatan ini menuturkan bahwa dalam buku yang ditulis Ambro, adalah antara Minyak dan Air,

“Buku yang ditulis Ambro, adalah pemaknaan penulisan memberikan arti dan makna sebuah nilai kolintang dan budaya antara modernisasi, tradisi saat ini dan kedepan. terkait bahasa filsuf.” Jelas Valent bahwa kumpulan para pegiat literisasi, intinya adanya kajian dalam membaca.

“Usia dini harus didorong untuk giat dan rajin membaca, penjelasan seperti ini sangat diapresiasi dan spirit dan semangat dengan dilaksanakannya kegiatan ini memberikan , generasi outokritik, koordinator komunitas tulis menulis harapan generasi minimal akan semakin hidup, terkagum untuk perkuat nilai budaya.”katanya

Di Hadiri Perwakilan Pengkajian Budaya Seni Provinsi Sulawesi Utara, Royke kumaat usai kegiatan kepada media ini mengatakan sangat mengapresiasi akan kegiatan ini, diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

“dengan memperlajari musik, bukan hanya mengangkat budaya dan nilai sisi pariwisata, namun ini juga perlu mendapatkan sentuhan perhatian wakil rakyat untuk diperdakan. Menambahkan dengan adanya diskusi bincang bincang buku “Kolintang dan Budaya: Antara Modernisasi Tradisi” secara berlanjut dilaksanakan.” Tutup Kumaat

Diskusi dan Launching, dan Bincang bincang Komunitas baca tulis bersama pusat pengkajian budaya Provinsi Sulut, diisi special perform, group kolintang MazaniWalian Tomohon, Fantastis Prima Vista Lembean Minut, juga Xavier Violin String Kakaskasen Tomohon, turut dihadiri Praktisi Musik,Pemerhati Musik, dan seni budaya. (effendy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed