oleh

Bulan Kesehatan Gigi Nasional, drg. Sanil : Harus Pintar Memilih Cemilan

Manado. Bunaken.co.id – Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Pepsodent kembali gelar kegiatan tahunan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN), Jumat (13/10).

drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc selaku Division Head for Health & Wellbeing and Profesional Institutions Yayasan Unilever Indonesia menjelaskan tentang upaya Pepsodent yang sangat konsisten dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia.

“BKGN merupakan agenda rutin tahunan kami, dimana setiap tahun kami mengangkat tema untuk pesan edukatif kesehatan gigi yang berbeda. Tahun ini, BKGN mengusung tema ‘Merdeka Dari Gigi Berlubang’ dengan mengajak keluarga Indonesia memeriksakan kesehatan gigi secara teratur serta memilih asupan camilan bertekstur dan bernutrisi seimbang yang merupakan komitmen kami dalam memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia,” jelasnya saat melakukan konferensi pers di salah satu rumah makan daerah Manado.

drg. Mirah juga mengatakan, setiap tahunnya cemilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen di Indonesia mengalami peningkatan hingga 4%.

“Mengonsumsi cemilan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula, terutama yang lengket dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Setelah mengonsumsi makanan yang manis, derajat keasaman mulut turun hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit dan tetap rendah hingga satu jam setelahnya. Hal itu jika dilakukan secara terus menerus dapat mengakibatkan gigi berlubang,” ujarnya.

20171013_101901

Sementara drg. Sanil marentek selaku Ketua PDGI Cabang Manado mengatakan, untuk menjaga kesehatan gigi maksimal, maka konsumen harus pintar memilih cemilan bertekstur seimbang yang berserat dan kadar air serta berkalsium tinggi.

“Tekstur lembut dari ragam cemilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah. Gerakkan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih rongga mulut dan menetralisasikan keasaman didalamnya,” jelasnya

Lebih lanjut, drg. Sanil menjelaskan tentang pelaksanaan BKGN yang sebelumnya dilakukan di lapangan Sparta Tikala dan di lanjutkan di ruang Serbaguna Pemkot Manado.

“Setiap tahunnya BKGN menjadi momen untuk mengingatkan keluarga Indonesia menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kami mengajak 1000 siswa dari 14 Sekolah Dasar (SD) di Manado untuk melakukan sikat gigi bersama dengan tenaga kesehatan gigi bagi 200 anak yang kemudian akan evaluasi kembali kesehatan giginya sebagai laporan dan rekomendasi PDGI Cabang Manado terkait kesehatan gigi anak di Kota Manado,” pungkasnya.

Tambahnya, tahun ini BKGN hadir dalam beberapa titik PDGI cabang di 35 lokasi yang berbeda yang punya tingkat prevalensi permasalahan gigi dan mulut.

“Berdasarkan Riskesdas 2013, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan merupakan dua provinsi dengan prevalensi tinggi diatas 35%. Mengacu pada data tersebut, beberapa PDGI cabang turut berpartisipasi melaksanakan kegiatan BKGN 2017 yang juga mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas Karies di tahun 2030,” kuncinya. (Angel)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed